Thursday
2024-04-25
11:38 PM
SHARE
Parung on Facebook
Parung

member on facebook
KALENDER
«  March 2011  »
SuMoTuWeThFrSa
  12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031
Recommendations
Entries archive
Our poll
Rate my site
Total of answers: 2
Site friends
BudaxCiook Almanhaj
Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

P a r u n g

Main » 2011 » March » 15 » ANDAI RASULULLAH DATANG KE RUMAH KITA
1:46 PM
ANDAI RASULULLAH DATANG KE RUMAH KITA

 

Bayangkan apabila Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam dengan seijin Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu
rumah kita.... Beliau datang dengan tersenyum dan muka bersih di muka
pintu rumah kita. Apa yang akan kita lakukan?

 

Mestinya
kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau erat-erat dan lantas
mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita. Kemudian kita tentunya
akan meminta dengan sangat agar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sudi menginap beberapa hari di rumah kita.

 

Beliau tentu tersenyum....

 

Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat Infocus bekas nonton bareng   yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkannya dahulu ke dalam.

 

Beliau tentu tersenyum....

 

Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang
atau koleksi patung-patung yang kita pajang di ruang tamu kita,
sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang secara
tergesa-gesa.

 

Barangkali kita akan memindahkan kaligrafi lafaz Allah dan Muhammad yang ada digudang dan kita meletakkannya di ruang tamu.

 

Beliau tentu tersenyum....

 

Bagaimana bila kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersedia menginap
di rumah kita? Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih hapal
lagu-lagu barat, dangdud, pop dll daripada menghapal Sholawat kepada
Rasulullah SAW. Barangkali kita menjadi  malu  
bahwa anak-anak kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah Rasulullah
SAW dan para sahabatnya karena kita lupa dan lalai mengajari anak-anak
kita.

 

Beliau tentu tersenyum....

 

Barangkali
kita menjadi malu bahwa anak kita tidak mengetahui satupun nama
keluarga Rasulullah dan sahabatnya, tetapi hapal di luar kepala
mengenai anggota Paterpan, Slank, Power Rangers atau Kura-kura Ninja,
Avatar, ipin dan upin ataw lainnya.

 

Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar mandi yg besar ataw kamar koleksi hobby atau ruang fitnes kita menjadi  ruang Shalat  .
Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita tidak memiliki
koleksi pakaian yang pantas untuk berhadapan kepada Rasulullah SAW.

 

Beliau tentu tersenyum....

 

Belum
lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi
kaset CD kita dan anak-anak kita, atau bahkan koleksi HP anak kita.
Belum lagi koleksi karaoke, komik, novel kita dan anak-anak kita. Ke
mana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita?

 

Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid meskipun adzan berbunyi. Lebih asyik Fesbuk, chatting, sms-an ketimbang bergegas ke masjid.

 

Beliau tentu tersenyum....

 

Barangkali kita menjadi malu karena pada saat maghrib keluarga kita malah sibuk di depan TV. Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah
menjalankan sholat sunnah. Barangkali kita menjadi malu karena keluarga
kita sangat jarang membaca Al Qur'an atau bahkan lebih malu lagi anak2
tidak bisa mengaji, tak hafal bacaan sholat..!!?. Barangkali kita
menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita.

 

Beliau tentu tersenyum....

 

Barangkali
kita menjadi malu jika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat
di depan rumah kita. Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam bertanya tentang nama dan alamat pengurus
serta penjaga masjid di kampung kita.

 

Betapa senyum beliau masih ada di situ....

 

Bayangkan apabila Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tiba-tiba muncul
di depan rumah kita.... Apa yang akan kita lakukan? Masihkah kita
memeluk junjungan kita dan mempersilahkan beliau masuk dan menginap di
rumah kita?

 

Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita
akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat
membuat kita repot dan malu?

 

Maafkan kami ya Rasulullah....Masihkah beliau tersenyum?

Senyum pilu, senyum sedih dan senyum getir....

 

Betapa malunya kami yang MENGAKU UMMATMU ya Rasulullah...

Oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah........

sumber

Category: Renungan | Views: 457 | Added by: parung | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *: